Pemuda Dan Tanggung Jawab Sosial

Berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa kita akhir-akhir ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Kemiskinan dan kebodohan, yang merupakan isu nasional harus segera dituntaskan. Indeks pembangunan yang semakin tahun mengalami penurunan membuat bangsa ini makin jauh dari kata’ sejahtera’. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya misalnya Bantuan Langsung Tunai bagi Rumah Tangga Sasaran (BLT-RTS), Program Beras untuk rakyat Miskin (Raskin) dan sebagainya. Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Khusus Murid (BKM), Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Tak hanya pemerintah yang harus mengatasi masalah ini, tetapi semua elemen masyarakat harus terlibat di dalamnya. Salah satunya adalah pemuda bangsa. Sudah saatnya pemuda bangkit berjuang mengatasi segala masalah sosial bangsa ini.
Mengapa harus pemuda?
Pemuda adalah sosok manusia yang menempati posisi puncak sebagai agen perubahan. Selain memiliki energi dan semangat yang tinggi, pemuda juga memiliki nilai lebih dari kalangan anak-anak maupun orang tua. Dari sisi kuantitas, jumlah kaum muda tidak kurang dari se-pertiga populasi total. Jika kita melihat ke belakang, pemuda selalu ikut ambil bagian dalam setiap roda pergerakan bangsa ini
Mengutip kalimat Imam Hasan Al Banna, Sejak dulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kabangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda dalah pengibar panji-panjinya. Dari zaman ke zaman suatu bangsa tak bisa terlepas dari peran pemuda. Di Indonesia saja dalam sejarah perjuangannya muncul angkatan angkatan pemuda seperti angkatan 28 dengan sumpah pemuda, angkatan 45 dengan proklamasi kemerdekaannya, angkatan 66 dengan menjatuhkan orde lama Sukarno dan naiknya Orde Baru, angkatan 98 dengan gerakan reformasi yang menjatuhkan rezim otoriter Suharto.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi problem sosial bangsa ini adalah dengan membangkitkan kembali gerakan kedermawanan sosial. Bentuk kedermawanan sosial seperti bantuan, sumbangan, gotong royong, kesukarelawanan, pengabdian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Kedermawanan yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam, dengan perilaku gemar berderma ini, rasa solidaritas dan kesetiakawanan akan muncul dalam lingkungan sosial kita. Perilaku filantropi perlu ditumbuhkan sebagai kesadaran bersama yang dilakukan secara kolektif seperti: menghimpun dana sosial untuk disalurkan kepada mereka yang kurang mampu, memberikan pendidikan gratis kepada anak yang berpotensi tapi kurang mampu dari segi finansial, dan bentuk kedermawanan sosial lainnnya memiliki peran yang cukup signifikan dalam mengatasi masalah-masalah sosial bangsa kita, seperti kemiskinan, kebodohan, dan lain-lain.
Saat ini bangsa ini butuh kebangkitan pemuda dengan semangat kederwamanan sosial sehinggga berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kebodohan dan lain-lain dapat kita atasi. Kemudian ayo kita bersama-sama membuka mata, membuka hati melihat penderitaan saudara-saudara kita yang masih berada di garis kemiskinan. Perjuangan bangsa ini bukan lagi melawan penjajahan, tetapi melawan kemiskinan. Masih banyak saudara kita yang akan terus menunggu uluran tangan kita. Kedermawanan sosial tidak hanya menjadi tanggung jawab individu-individu ataupun instansi-instansi, tetapi menjadi tanggung jawab bersama.

0 komentar:

Posting Komentar

prev next